Sunday, March 12, 2017

Memahami Perbedaan Basic Disk dan Dynamic Disk


      Pada artikel sebelumnya tentang cara "Mengubah Partisi Dynamic Pada Harddisk" telah saya jelaskan mengenai cara mengubah Dynamic Disk menjadi Basic Disk. Kemudian pada artikel ini akan saya jelaskan detail perbedaan keduanya. Sebelum mempartisi sebuah harddisk terlebih dahulu anda perlu memahami fitur-fitur dan batasan yang dimiliki dari dua tipe penyimpanan harddisk yang lumrah digunakan. Dua tipe penyimpanan tersebut ialah tipe Basic Disk dan Dynamic. Ingatlah bahwa tipe penyimpanan ini tidaklah mengacu pada harddisk secara fisik maupun tipe partisi pada harddisk, dimana kedua hal ini saling berkaitan namun berbeda secara konsep. Sebagai contoh, tipe penyimpanan Basic Disk bukan merupakan salah satu tipe partisi pada harddisk. Pada artikel ini istilah volume mengacu pada konsep harddisk yang telah terpartisi dengan sistem yang valid, pada umumnya adalah sistem NTFS (New Technology File System) yang banyak digunakan pada Sistem Operasi Windows.

Basic Disk
      Basic Disk Disk merupakan tipe penyimpanan pada harddisk yang banyak digunakan pada Sistem Operasi Windows. Istilah Basic Disk Disk mengacu pada harddisk yang telah terpartisi, seperti primary partitions dan logical drives, dan biasanya diformat menggunakan sistem file yang bertujuan untuk menjadikannya media penyimpanan file. Basic Disk Disk menyediakan penyimapanan yang dapat mengakomodir penggunaan array yang berguna untuk mengubah skenario kebutuhan penyimpanan data. Basic Disk Disk juga mendukung pengelompokan disk, Institute of Electrical and Electronic (IEEE) 1394 disk, dan Universal Serial Bus (USB) drive. Untuk kompatibilitas, Basic Disk Disk biasanya menggunakan tipe partisi Master Boot Record (MBR) seperti yang digunakan pada sistem operasi MS-DOS dan semua versi Sistem Operasi Windows. Selain itu Basic Disk Disk juga mendukung Partisi GPT (GUID Partition Table) pada sistem menggunakannya. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu MBR dan Partisi GPT akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya.

      Anda juga dapat menambahkan space pada primary partitions dan logical drives dengan menggabungkannya menjadi satu dengan space yang tak terpartisi dalam satu disk. Untuk menggabungkannya, haruslah memformatnya dengan sistem file NTFS. Anda juga dapat menggabungkan logical drive dengan free space yang ada.

Berikut ini adalah tugas-tugas yang dapat dilakukan pada Basic Disk:
  • Membuat dan menghapus primary dan extended partitions.
  • Membuat dan menghapus logical drives di dalam sebuah extended partitions.
  • Melakukan format ulang partisi dan menandainya sebagai partisi aktif.
  • Meng-install Sistem Operasi pada harddisk.
Dynamic Disk
     Dynamic Disk menyediakan fitur-fitur yang tidak dimiliki oleh tipe penyimpanan Basic Disk, seperti kemampuan untuk membuat volume yang dapat menjangkau banyak disk dan kemampuan volume yang bersifat fault tollerant (sistem dapat terus berjalan normal meski ada komponen yang rusak). Seperti halnya Basic Disk, Dynamic Disk juga dapat menggunakan tipe partisi MBR dan GPT. Semua volume pada Dynamic Disk disebut sebagai Dynamic Volume. Dynamic Disk menawarkan fleksibilitas dalam manajemen volume hal ini dapat dilakukan karena Dynamic Disk menggunakan database untuk mencatat informasi dan aktivitas tentang Dynamic Volume pada harddisk dan Dynamic Disk lain pada komputer. Pencatatan dapat dilakukan karena setiap Dynamic Disk menyimpan replika database Dynamic Disk itu sendiri. Lokasi database ini tergantung pada tipe partisi yang digunakan pada Dynamic Disk. Pada tipe partisi MBR, database terletak pada akhir 1 MB (megabyte) harddisk. Dan pada tipe partisi GPT, database terletak pada pada 1 MB (megabyte) space tersembunyi pada partisi

      Dynamic Disk dan volume-nya mengandalkan kemampuan LDM (Logical Disk Manager) dan VDS (Virtual Disk Service) dan fitur-fitur lainnya yang terasosiasi. Fitur-fitur ini memungkinkan anda melakukan berbagai tugas seperti meng-convert Basic Disk menjadi Dynamic Disk dan membuat volume yang fault tolerant. Untuk mendorong penggunaan. Volume multi partition saat ini hanya mendukung untuk Dynamic Disk.

Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukan pada Dynamic Disk:
  • Membuat dan menghapus volume simple, span, strip, mirror, dan RAID-5.
  • Memperbaiki volume mirror dan RAID-5.
  • Mengaktifkan kembali offline disk yang hilang.
  • Memperpanjang volume simple dan span.
  • ·    Menghilangkan mirror dari volume mirror atau memecah sebuah volume mirror menjadi dua volume.



Share:

3 comments :

Translate

Follow Me Please!!

Powered by Blogger.