Terdapat dua tipe penyimpanan pada harddisk, mengacu pada tipe
penyimpanannya (storage type). Dua tipe tersebut yaitu Basic Disk dan Dynamic Disk. Perbedaan kedua tipe tersebut terletak pada
fitur-fitur yang dimilikinya. Penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu Basic Disk dan Dynamic Disk akan dijelaskan pada artikel berikutnya. Bagi pengguna
komputer biasa, mungkin kedua tipe penyimpanan ini tidak akan memiliki pengaruh
apa-apa. Namun akan menjadi sebuah permasalahan ketika kita terbiasa
mengutak-atik partisi harddisk untuk
berbagai keperluan, seperti install
ulang sistem operasi atau membuat dual
boot sistem operasi.
Masalah tersebut ialah sistem
operasi tidak dapat di-install pada harddisk dengan tipe penyimpanan dynamic. Selain itu besaran space pada tipe penyimpanan dynamic tidak dapat diperbesar maupun
diperkecil. Hal ini merupakan sebagian kekurangan dari tipe penyimpanan dynamic dan sering dialami oleh para
teknisi komputer maupun praktisi IT yang terbiasa “bermain-main” dengan partisi
harddisk. Tapi anda tidak perlu
khawatir, pada artikel ini saya akan berbagi sebuah tool dan tutorial bagaimana mengubah partisi dynamic pada harddisk menjadi
partisi basic.
Langkah pertama adalah mempersiapkan sebuah disk converter. Pada tutorial ini saya menggunakan Aomei Dynamic Disk Converter. Tool ini merupakan freeware yang dapat digunakan secara bebas tanpa harus membayar. Tool ini dapat anda unduh pada link di akhir artikel.
Selanjutnya akan saya jelaskan langkah instalasi Aomei Dynamic Disk Converter
- Klik ganda pada file Aomei Dynamic Disk Converter yang telah diunduh
- Kemudian akan keluar sebuah kotak selamat
datang seperti pada gambar berikut, klik tombol Next untuk
melanjutkan proses.
- Proses akan berlanjut dengan menyetujui License Agreement. Ikuti langkahnya
sesuai gambar. Kemudian klik Next
untuk melanjutkan proses.
- Proses berlanjut pada kotak dialog berisi
informasi terkait Aomei Dynamic Disk
Converter. Klik Next untuk
melanjutkan.
- Pada kotak dialog berikutnya akan ada pilihan lokasi (partisi pada harddisk) untuk menginstal tool ini. Pemilihan lokasi ini bersifat opsional, anda dapat mengubahnya atau membiarkannya default. klik browse untuk mengubah lokasinya (opsional). Klik Next untuk melanjutkan proses.
- Langkah selanjutnya ialah tentukan folder tempat
kita menyimpan file-file tool
tersebut. Secara default folder
tersebut akan bernama “Dynamic Disk Converter”. Kita dapat membiarkannya atau
dapat merubahnya. Perhatikan instruksinya pada gambar. Klik Next untuk melanjutkan proses.
- Setelah itu akan muncul kotak dialog tentang Additional Icons. Perhatikan gambar!
langkah 1 bersifat opsional, anda dapat membiarkannya kosong atau dapat
memberikan tanda centang sesuai dengan kebutuhan. Klik Next untuk melanjutkan proses.
- Klik Install untuk memulai proses instalasi.
- Tunggu hingga proses instalasi selesai. Setelah proses instalasi selesai, akan keluar kotak dialog berisi informasi bahwa proses instalasi telah selesai. Klik Finish untuk menyelesaikan proses instalasi.
Setelah
proses instalasi selesai kita dapat langsung menggunakan tool ini. Jalankan tool Aomei Dynamic Disk Converter. Anda
dapat menemukannya pada start up
Windows atau dapat langsung klik ganda pada shortcut
jika anda membuatnya. Gambar berikut merupakan logo dari Aomei Dynamic Disk Converter.
Setelah dijalankan, maka akan muncul sebuah
kotak dialog seperti gambar berikut. Kemudian klik Next untuk melanjutkan proses.
Kemudian
akan muncul kotak dialog berikutnya berisi 2 pilihan metode untuk meng-convert tipe partisi harddisk dynamic. Pada tiap metode
tersebut sudah tersedia keterangan yang akan membantu anda memutuskan untuk
menggunakan metode yang mana. Saran dari saya sebagai penulis, gunakanlah
metode pertama saja. Jika sudah memilih metode, maka klik Next untuk melanjutkan proses. Perhatikan instruksi pada gambar
berikut!.
Jika
pada harddisk komputer anda
terdeteksi partisi dynamic. Maka
sistem dari Aomei Dynamic Disk Converter
akan menunjukkan daftar partisi apa saja yang bertipe dynamic. Kemudian sistem akan secara otomatis mengubahnya menjadi
partisi bertipe basic. Namun jika di
dalam harddisk komputer anda tidak
terdeteksi partisi dynamic, maka
sistem akan memberi pemberitahuan seperti pada gambar berikut.
Itu semua tutorial mengubah tipe penyimpanan harddisk menggunakan Aomei Dynamic Disk Converter. Sebagai
catatan, tool yang saya gunakan bersifat
freeware, anda dapat menggunakannya
secara bebas tanpa harus membayar. Untuk informasi lebih lanjut anda dapat meninggalkan
komentar di bawah dan saya akan segera merespon. Terima kasih dan semoga
berkenan.
Download Aomei Dyanamic Disk Converter
ga bisa di download buat artiikel yg jalas bos biar manffat
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteLink broken...
ReplyDeleteKalo sudah di ubah ke basic tapi di boot menu OS saya hilang semua mohon bantuannya
ReplyDelete